Kisah cinta yang berujung tragis. Cerita ini adalah sebuah kisah nyata yang kualami dalam hidupku, kisah cintaku dengan gadis pujaanku yang dipisahkan mungkin oleh ayahku atau saudaranya kekasihku, saat ini aku belum tahu karena aku juga tidak mau tahu siapa biang keladinya, yang jelas malah akan menimbulkan kekecewaanku pada mereka. Setelah 22 tahun aku baru ketemu dengan dia sekarang, itupun hanya melalui telepon.
Dan ternyata dia masih menjaga rasa sayang dan cintanya padaku sampai sekarang terlebih aku. memang dulu kami sudah berjanji sehidup semati menjalani hidup kami, namun mau bagaimana lagi keadaan kami jelas berubah. Aku hanya berharap dia menjadi bidadariku disurga nanti. Memang sangat menyedihkan sekali bagiku karena orang yang paling kusayangi pergi dariku karena keterpaksaan keadaan dia. Aku bertemu dengannya ketika aku masih SMA dan dia lari dari rumahnya lalu datang kekampungku karena mau dijodohkan oleh orang tuanya karena perihal hutang piutang orang tuanya.
Karena itulah rasa sayangku semakin besar kepadanya. Dia adalah orang tercantik dikampungku, banyak lelaki yang mengejar dia namun dia lebih memilih aku walaupun wajahku tak setampan dengan yang mengejar dia, prinsipnya bahwa orang yang wajahnya biasa-biasa saja justru akan lebih setia. Kebersamaanku dengan dia tidak lama karena aku harus menempuh pendidikan di kota yogya, hanya suratlah yang selalu membantuku mengetahui keadaan dia. Kuberikan seluruh rasa cintaku maupun sayangku padanya tidak ada yang tersisa. Namun ditahun 1993 aku kehilangan kontak dengan dia, aku bingung kemana dia perginya, suratku pun tak pernah dibalas. Aku hanya marah pada ayahku karena dulu tidak menyetujui hubunganku dengan dia, dan ayahkulah yang harus bertanggung jawab mencari keberadaan dia. Ayahku saya suruh mencari tahu keberadaannya ketempat saudaranya. Di tahun 1994 ayahku datang ke yogya mengabarkan kalau dia sudah menikah, aku hanya diam, badanku lemas, lututku gemetar, mau menangis tapi aku seorang lelaki malu dilihat orang, aku lari kekamar mandi kubasahi rambutku agar orang tidak tahu kalau aku sedang menangis.
Kutinggalkan ayahku dikamar kost pergi jalan kaki tak tahu tujuan, aku berjalan dan terus berjalan, setelah aku sadar itupun karena rasa lapar, ternyata aku telah jauh meninggalkan tempat kostku, saat itu aku tidak membawa uang sepeserpun, lalu kulepas ikat pinggangku dan kujual pada pedagang angkringan untuk bisa beli nasi dan secangkir teh. Setelah itu aku kembali ketempat kostku dan ayahku sudah pergi aku berpikir bahwa ayahku ketempat budeku. Kuambil surat-suratnya dan fotonya lalu kubakar, setelah itu aku bawa ketujuh tempat yang kuanggap bisa mengerti kesedihanku, ditujuh tempat itulah aku bersumpah bahwa hanya dialah orang yang paling kusayangi, hanya kepadanya rasa cinta dan sayangku untuknya aku akan menjaga rasa itu dan akan menunggunya.
Setelah 22 tahun aku baru mengetahui keberadaan dia sampai sekarang, kisahnya pun lebih menyedihkan dariku. Dia tidak pergi meninggalkanku namun selalu menunggu kepulanganku. Setiap hari selalu berjalan lewat depan rumahku sehabis mengaji. Aku tidak menyangka ada orang yang tega memisahkan cinta kami. Aku diberi kabar kalau dia sudah dinikahkan padahal itu adalah kabar bohong. Mungkin karena sumpahku itulah yang mengakibatkan hidupnya menjadi susah begitupun juga dengan orang-orang yang telah membohongiku. Keluarga mereka berantakan. Aku sebenarnya tidak ingin hal itu terjadi, setelah bertemu dengannya walaupun lewat telepon aku berusaha untuk menghapus sumpahku namun yang namanya sumpah tidak dapat diingkari lain dengan sebuah janji.
Aku tidak termakan oleh sumpahku karena aku sendiri menikah dengan orang yang namanya sama dengan dia dan dalam keadaannya yang sama dengan dia. aku selalu berupaya untuk menghapus sumpah itu, dan hanya satu jalan yang bisa menghapus semua itu. Yaitu dia juga harus bersumpah sama dengan denganku. Dan akhirnya itu bisa berhasil, inilah rekaman suaranya. Ini kulakukan tanpa sepengetahuan dia.
Untuk kisah perjalanan hidup dirinya pun begitu sangat menyedihkan juga.
Tapi aku mau menceritakan pencarianku dahulu agar semua tahu bahwa hidupku sangat susah dan menyedihkan dalam pencariannya karena itu memang kesalahanku sendiri karena aku ini dulu orangnya pemalu dan bodoh. Aku selalu membawa sepucuk surat darinya untuk memberikanku alasan kenapa dia mengingkari janji yang diucapkan untuk hidup semati denganku. Surat cintanya yang tertanggal 13 Oktober 1993 yang selalu kubawa kemana-mana dalam mencarinya menjadi lusuh namun menjadi kekuatanku dalam mencarinya. Ah sudahlah sampai disini saja kisahku aku tak mau kesedihan itu terngiang lagi dalam ingatanku. Aku akan menceritakan kisahnya yang sudah kudengar dari dia. Selama aku di Yogya ternyata dia masih dikampungku menunggu kepulanganku, tetapi karena ada saudaranya yang selalu mengganggunya akhirnya dia pulang kekampungnya untuk bekerja di pabrik. Disana dia mempunyai pacar lagi alasannya karena dia dipelet, mungkin karena ilmunya mulai luntur akhirnya diapun tersadar namun apadaya hari pernikahannya sudah dekat. Dia mau berontak dan mau mengagalkan pernikahannya namun undangan sudah tersebar dan orang tuanya menangis takut menanggung malu akhirnya pernikahan itupun terjadi. Dalam perjalanan kehidupannya sangat susah, suaminya menghianati kesetiaannya dan akhirnya dia ditinggalkan suaminya. Diapun pontang panting menghidupi kedua anaknya. Pergi ke Jakarta mencari rejeki dan akhirnya bertemu dengan suaminya yang sekarang, namun kehidupannya lebih susah. Walaupun kehidupan duniawinya tercukupi bahkan bisa dikatakan orang yang sangat mampu, namun kehidupan rumah tangganya pun tak semanis yang dia bayangkan. ahhh saya kira saya cukupkan saja, saya tidak pandai bercerita. Jika ingin mendengarnya langsung dari dia mungkin anda akan lebih puas.
Dan inilah surat cinta darinya yang selalu kubawa didalam saku jaket kumalku dalam pencariannya.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "KISAH CINTA YANG BERUJUNG TRAGIS"
Posting Komentar